NAMORA PANDE BOSI, Asal Usul Marga Lubis (Bagian 2)

Marga Lubis
Tulisan tentang Namora Pande Bosi Oleh Mohammad Said dalam Buku Soetan Koemala Boelan (Flora) adalah: "Dalam tahun 1887 diketahui oleh penguasa Belanda bahwa Raja Gunung Tua (Padang Lawas) menyimpan sebuah patung pusaka dari tembaga, dikenal sebagai patung Bhatara Lokanatha (satu dari seribu nama Dewa Siwa). Patung itu diambil Belanda dan kini disimpan di Museum Pusat Jakarta. Sarnaja Brandes yang segera meneliti patung itu, berhasil menterjemahkan teksnya dalam huruf kawi sebagai berikut:

"Heil" Caka-jaren verloopen 946, in de maand Caitra op den derden dag van lichte helft dan de maand of vrijdag, toen heeft Surya, de meester smid did beeld van den). Heere Lokanatha vervaardigd..."

Terjemahannya adalah: "Dirgahayu Tahun Caka 946 bulan Caitra, hari ke-3 bertepatan Juma'at dewasa itulah Surya, panda besi, selesai mengukir (patung) batara Lokanatha ini..."

Diperlihatkan pada teks aslinya tentang tokoh Surya, disebut jurupandai. Pada salinan bahasa Belanda dipertegaskan dengan istilah meester smid, yang artinya tidak lain pandai besi. Ini serta merta mengingatkan kita akan nama Pande Bosi, jelasnya Namora Pande Bosi. Dari ukiran itu dapat dipahami bahwa Surya telah berhasil membuat patung seorang Dewa atau Bhatara yang tentunya untuk dipersonifikasikan menjadi pujaan rakyat dewasa itu. Seorang ahli dan tanpa kuatir akan tertimpa ketulahan menukangi tembaga untuk jadi pujaan, bukannya seorang sembarangan atau tukang biasa saja. Ia tentunya selain ahli adalah juga seorang yang terkemuka, berderajad dan amat disegani.

Sedikit banyaknya dengan nama itu biasa juga membuat kita mengarahkan pertanyaan, apakah tokoh itu bukan tokoh zaman dulu yang dikenal rakyat bernama Namora Pande Bosi. Tentunya bukan sekedar kebetulan saja ada seorang juru pandai “de meester smid” pembuat Patung Tembaga Bhatara Lokanatha, sedangkan ada juga Pandai Bosi yang dikenal oleh rakyat dari abad ke abad.
Dari sumber lain dapat ditambahkan, bahwa sebelum Namora Pande Bosi yang bermukim di Hutalobu Hatongga Sigalangan masih ada lagi yang bernama Namora Pande Bosi, yaitu kakek (datuk) dari kakek Namora Pande Bosi yang di Huta Lobu tersebut di atas. Namora Pande Bosi I tersebut bermukim di Padang Bolak Ruar Tonga (Sahit ni Huta).

Ada tiga (3) kemungkinan dapat diperkirakan mengenai zaman generasi Namora Pande Bosi dan keturunannya itu berada , yakni:
1) Generasi pada zaman Surya tahun 946 atau sekitar tahun 1024 M, karena Surya adalah seorang bangsawan juru pandai besi yang skill dan terkemuka.
2) Generasi tahun Caka 1287 (1365 M) kerajaan di Mandailing yang tentunya dipimpin oleh seorang tokoh terkemuka, bernama Namora Pande Bosi.
3) Generasi pada zaman yang lebih muda yaitu hanya sekitar abad ke 16 M.
Menurut tambo/silsilah (stamboom) yang diperbuat atau disimpan oleh keturunan Soetan Koemala Boelan Raja Panusunan Kerajaan Adat Tradisional Tamiang Mandailing.

Sumber Referensi:
H. Mohamad Said, Soetan Koemala Boelan (Flora), Raja, Pemimpin Rakyat, Wartawan, Penentang.

NAMORA PANDE BOSI, Asal Usul Marga Lubis (Bagian 1)

About Unknown

Nasehat dalam kebaikan dan kesabaran
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment