Sipaingot ini berupa syair yang ditulis oleh Willem Iskander. Bagi masyarakat Mandailing maupun Tabagsel secara umum, sangat cocok mempedomani puisi karya Willem Iskander berjudul "Ajar Ni Amangna Di Anakna Na Kehe Tu Sikola" yang artinya "Pesan Ayah Kepada Anaknya Yang Pergi Ke Sekolah." Puisi ini terdapat dalam buku "Sibulus-bulus Sirumbuk-rumbuk" karya Willem Iskander, Pengantar dan Terjemahan oleh Basyral Hamidy Harahap.
Kegigihan orang tua menyekolahkan anaknya sangat dirasakan di masyarakat. Mereka bekerja dan berkorban demi pendidikan anaknya. Keinginan orang tua agar anaknya menjadi lebih baik sehingga menjadi tumpuan mereka.
Pesan moral ini jadi pemicu buat anak-anak agar rajin menuntut ilmu. Tidak menyia-nyiakan pengorbanan orang tua dan kelak bisa membalas kebaikan orang tua di hari tua mereka.
Puisi lengkap "Ajar Ni Amangna Di Anakna Na Kehe Tu Sikola" berikut ini:
Iabo amang sinuan tunas!
Langkama ho amang marguru tu sikola
Ulang hum baen song luas-luas
Tai ringgas ko amang marsipoda
Anggo panganon dohot abit
Uparkancitkon manjalaisa
Inda au nian makikit
Dio mangalehensa
Muda langka au manjala
Dapot au dua mera
Ugadisma i sada
Anso adong dio panabusi sira
Muda adong tuor ni kopi
Dapot au dohot inangmu
Deba do i upajopi
Deba ambaen dio abit matomu
Muda nga dipangan tangkalon
Dapot kita tolu lungguk
Sada ma i ugadiskon
Panabusi timbako dohot pusuk
Imale nian amang
Por ni roangku ho marbisuk
Ampot sogot madok-dokma ulala pamatang
Anso doma ubaen usuk
Muda au sogot matobang
Inangmu pe nga be marnida
Da amima pasonang
Homa markayaon kita
O, Na Lobi Denggan Roa!
Na umbege na upardokon on
Mangido au di Ita
Ita patorang pangaroai ni danak on
Terjemahan syair:
Duhai anakku sayang!
Berangkatlah engkau berguru ke sekolah
Jangan hanya bermain-main
Tapi rajinlah mencari ilmu pengetahuan
Perihal pangan dan sandang
Kucari bersusah payah
Aku tak akan pelit
Memberinya kepadamu
Jika aku pergi menjala
Kudapat dua ekor mera
Kujuallah seekor
Supaya ada bekal hidupmu
Jika ada uang pendapatan kopi
Kuperoleh dengan bundamu
Kusimpanlah itu sebagian
Sebagian lagi menjadi pusakaku untukmu
Jika tidak dimakan hama
Kita peroleh tiga bumbun
Kujualkanlah satu
Pembeli tembakau dan pucuk enau
Begitulah anakku sayang
Besar harapku engkau berilmu
Jika besok tubuhku terasa berat
Agar engkaulah kujadikan tempat bertumpu
Jika aku kelak sudah tua renta
Bundamu pun sudah rabun
Bahagiakanlah kami
Engkaulah yang menghidupi kita
O, Yang Maha Penyayang!
Yang mendengar semua ucapanku ini
Aku mohon kepada-Mu
Terangilah sanubari anak ini
Begitulah syair lengkapnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua...
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments :
Post a Comment